Berita Kesehatan

Berita Kami

Terbaru

More Article »

Traveller

Games

More Article »

Kesehatan

More Article »

Science

More Article »

Search >>

Berita Tekno & Sains

Jakarta, Kota Pelabuhan yang Kaya Sejarah


JAKARTA dan laut merupakan dua hal yang selalu berkaitan. Sebagai salah satu gerbang utama yang menghubungkan perdagangan Timur dan Barat, Jakarta masih memperlihatkan sisi-sisi masa lalunya sebagai Kota Maritim kepada wisatawan.

Pada awalnya, Jakarta ditetapkan sebagai Pelabuhan Sunda Kelapa oleh Kerajaan Hindu-Sunda sekitar abad ke-5. Pelabuhan ini dirancang dan dibangun untuk mengembangkan semangat perdagangan kerajaan.

Pelabuhan Sunda Kelapa segera berkembang dan menarik perhatian negara-negara Barat, termasuk Belanda, Portugis, dan Inggris. Sampai saat ini, pengaruh penjajahan Belanda masih dapat Anda lihat pada arsitektur bangunan yang tersisa.

Yang sering terlewat oleh para wisatawan adalah Pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di mulut Sungai Ciliwung. Pelabuhan ini bisa jadi merupakan pelabuhan terakhir di dunia yang masih memiliki armada perdagangan dengan tenaga angin.

Anda dapat berjalan di antara kapal-kapal pinisi tradisional dan kapal kayu sederhana yang kokoh.  Ini semua akan membawa wisatawan berada bak di Eropa hingga Afrika. Kemudian, Anda dapat menikmati pemandangan dari atas Menara Syahbandar.

Ada pula pasar ikan yang berada di ujung pelabuhan Sunda Kelapa. Kini, pasar ikan tidak hanya menjual ikan, tetapi juga menjual berbagai macam barang. Walau begitu, setiap harinya nelayan masih datang untuk menjual hasil tangkapannya. Jika ingin pergi ke sini, ada baiknya lebih pagi sebelum matahari mulai menyengat sehingga Anda akan mendapatkan ikan yang segar. Di dekat pasar ikan, Anda dapat melihat rumah panggung tradisional yang dihuni oleh keluarga nelayan yang ramah.

Tak jauh dari pasar ikan, terdapat gudang penyimpanan Hindia Belanda. Saat ini, gedung tersebut dijadikan museum yang dikenal dengan Museum Bahari. Ketika berada dalam museum, Anda akan terbawa ke masa lalu dan memahami pentingnya perhubungan laut dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Museum ini dipenuhi koleksi-koleksi yang berhubungan dengan kapal dan kehidupan maritim Indonesia.

Selesai ke daerah pelabuhan, Anda dapat menuju Kota Tua. Kota Tua merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik. Di sini, Anda dapat melihat pengaruh Hindia Belanda dari arsitektur bangunan. Saat ini, Kota tua sering digunakan sebagai lokasi calon pengantin untuk foto prewedding.

Di sekeliling Kota tua, Anda akan menemukan beberapa museum, seperti Museum Sejarah Jakarta yang di bagian luarnya berdiri meriam dinamakan si Jagur. Konon, meriam ini dapat meningkatkan kesuburan bagi wanita yang menyentuhnya. Selain itu, ada Museum Wayang dan Museum Keramik. Di sebelah barat Museum Fatahillah, Anda dapat menemukan jembatan pasar ayam yang menghubungkan benteng Belanda dan Inggris. Namun saat ini, jembatan tersebut sudah tidak dioperasikan lagi.

Untuk mengakhiri wisata di dalam Kota Jakarta, maka Anda harus mengunjungi Monas atau Monumen Nasional. Monumen yang bagian puncaknya dilapisi emas murni ini merupakan salah satu landmark Kota Jakarta. Monumen yang berdiri di atas Lapangan Merdeka ini sudah ada sejak 1960. Dahulu, monumen ini dibangun untuk menghormati kemerdekaan Indonesia, namun kini, monumen ini berdiri untuk mengingatkan warga Jakarta akan sejarah kotanya yang multikultural.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 OkeBlog | Themes by ada-blog.com.